Sosialisasi Pencegahan Speech Delay pada Anak Balita dengan Metode Terapi Wicara berbantu Media Video Edukasi kepada Ibu-Ibu Kelompok Pengajian Aisyiyah di Desa Panusupan, Kecamatan Rembang Kabupaten Purbalingga

Meilan Arsanti, Oktarina Puspita Wardani, Aida Azizah, Evi Chamalah, Leli Nisfi Setiana, Turahmat Turahmat

Abstract


ABSTRACT

Cases of speech delay in children under five in Indonesia have increased during the pandemic. Cases of increasing speech delay are not only in urban areas but also in rural areas. One of the causes of the increase in speech delay cases among toddlers in Panusupan Village, Rembang District, Purbalingga Regency is the number of mothers who provide their children with devices to listen to videos and play games. The use of gadgets in these children is not accompanied by their parents. When playing on mobile devices, children only focus on the screen so they don't interact with the environment. In addition, the use of gadgets in children is also not given a time limit. Because children lack interaction with other people and the environment, their speaking skills do not develop. This causes speech delay in toddlers. However, parents, especially mothers, do not realize that their children have speech  delays, so they assume that there is no problem giving their children a device to watch videos or play games. Therefore, it is necessary to disseminate speech delay prevention to mothers, especially the Aisyiyah recitation group in Panusupan Village, Kec. Rembang, Kab. Purbalingga. The purpose of this outreach is to provide an understanding of the dangers and ways to prevent speech delay in children under five. Speech delay can be prevented by utilizing the videos seen by toddlers on devices using speech therapy methods. Speech therapy methods with the help of educational video media can be used to train toddlers to talk to avoid speech delay. The socialization was carried out in 6 stages, namely 1) preparation (situation analysis), 2) planning (needs analysis), 3) developing materials (instruments), 4) implementation, 5) evaluation, and 6) reporting and dissemination. After participating in the PKM activities, the mothers of the Aisyiyah recitation group had knowledge about the dangers, causes, and ways to prevent speech delay in children under five. In addition, the mothers of the Aisyiyah study group have the skills to apply speech therapy methods with educational video media to prevent children under five from experiencing speech delay.

 

Keywords: speech delay, speech therapy, educational video, aisyiyah mothers

 

 

ABSTRAK

Kasus speech delay pada anak usia balita di Indonesia meningkat selama pandemi. Kasus meningkatnya speech delay tersebut tidak hanya di daerah perkotaan, tetapi juga di daerah pedesaan. Salah satu penyebab naiknya kasus speech delay pada balita di Desa Panusupan, Kecamatan Rembang, Kabupaten Purbalingga adalah banyaknya ibu yang memberikan gawai untuk menyimak video maupun bermain game kepada anak-anaknya. Penggunaan gawai pada anak-anak tersebut tidak didampingi oleh orang tuanya. Ketika sedang bermain gawai anak-anak hanya fokus pada layar sehingga membuat kurang berinterkasi dengan lingkungan. Selain itu, penggunaan gawai pada anak juga tidak diberi batasan waktu. Oleh karena anak kurang berinterkasi dengan orang lain dan lingkungan maka keterampilan berbicaranya tidak berkembang. Hal tersebut yang menyebabkan speech delay pada anak balita. Akan tetapi, para orangtua khususnya ibu tidak menyadari bahwa anaknya mengalami speech delay sehingga menganggap bahwa memberikan gawai pada anak untuk menyimak video atau bermain game tidak ada masalah. Oleh karena itu, perlu dilakukan sosialisasi pencegahan speech delay pada ibu-ibu khususnya kelompok pengajian Aisyiyah di Desa Panusupan, Kec. Rembang, Kab. Purbalingga. Tujuan sosilisasi tersebut untuk memberikan pemahaman tentang bahaya dan cara pencegahan speech delay pada anak balita. Speech delay dapat dicegah dengan memanfaatkan video-video yang dilihat balita di gawai dengan metode terapi wicara. Metode terapi wicara dengan berbantuan media video edukasi dapat dimanfaatkan untuk melatih bicara balita agar terhindar dari speech delay.  Sosialisasi tersebut dilaksanakan dengan 6 tahap, yaitu 1) persiapan (analisis situasi), 2) perencanaan (analisis kebutuhan), 3) mengembangkan materi (instrument), 4) pelaksanaan, 5) evaluasi, dan 6) pelaporan dan diseminasi. Setelah  mengikuti kegiatan PKM ibu-ibu kelompok pengajian Aisyiyah memiliki pengetahuan tentang bahaya, penyebab, dan cara mencegah speech delay pada anak balita. Selain itu, ibu-ibu kelompok pengajian Aisyiyah juga memiliki keterampilan mengaplikasikan metode terapi wicara dengan media video edukasi untuk mencegah anak-anak usia balita mengalami speech delay.

 

Kata Kunci: speech delay, terapi wicara, video edukasi, ibu-ibu aisyiyah


Keywords


speech delay, terapi wicara, video edukasi, ibu-ibu aisyiyah

Full Text:

PDF

References


Arsanti, Meilan, Aris Destria. (2020). Children's Language Acquisition with Islamic Animated Video Media "Nussa" on Two-Year-Old Kid (Qualitative Study on Nareshwara). Proceedings ICIC.

Arsanti, Meilan. Oktarina Puspitwa Wardani, Evi Chamalah, Aida Aizizah, Leli Nisfi Setiana, Turahmat. (2021). Pelatihan Pembuatan Iklan pada Media Digital E-Commerce sebagai Strategi Marketing para Pelaku UMKM BIYUNGE di Desa Panusupan, Kecematan Rembang, Kabupaten Purbalingga. J-Abdipamas, 5(2), 209-2018. https://ejurnal.ikippgribojonegoro.ac.id/index.php/J-ABDIPAMAS/article/view/2184/pdf

Nahri, Vinia Hanita. (2019). Keterlambatan Bicara (Speech Delay) pada Anak Usia Dini. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Rizkiani, Alvina. (2021). Metode terapi wicara untuk gangguan berbicara pada anak dan dewasa. METAMORFOSISJurnalBahasa, Sastra Indonesia,dan Pengajarannya, 14(2), 26-38. https://www.ejournal.unibba.ac.id/index.php/metamorfosis/article/view/551/612

Sari, Fitria, Asyifa Robiatul A, Endang Siti M. (2019). Edukasi Tahapan Perkembangan Anak dan Simulasi Stimulasi Floortime pada Kelompok Ibu “Cayooo Moms”. Jurnal Pelayanan dan Pengabdian Masyarakat (PAMAS), 3(2). http://ejournal.urindo.ac.id/index.php/PAMAS/article/view/547

Soetjiningsih. (2013). Tumbuh Kembang Anak. Edisi 2. Jakarta: EGC.

Sunanik. (2013). Pelaksanaan Terapi Wicara dan Terapi Sensori Integrasi pada Anak Terlambat Bicara. Nadwa. Jurnal Pendidikan Islam, 7(1). https://journal.walisongo.ac.id/index.php/Nadwa/article/view/542/489.




DOI: http://dx.doi.org/10.30734/j-abdipamas.v7i2.2864

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2023 J-ABDIPAMAS (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat)

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

J-ABDIPAMAS (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat)

by http://ejurnal.ikippgribojonegoro.ac.id/index.php/J-ABDIPAMAS is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

 

View My Stats