Pemanfaatan Ikan Ekonomis Rendah Menjadi Tepung Ikan di Pesisir Teluk Banten

Adi Susanto, Suherna Suherna, M. Ana Syabana, Rifki Prayoga Aditia, Hery S. Nurdin

Abstract


ABSTRACT

One of the problems in the apollo fisheries in Banten Bay is the utilization of by-catch. By-catch is non taget species in apollo fishing gear which has a relatively small size and low price. By-catch are generally used as animal feed or bait for traps. This activity aims to introduce technology and increase community capacity in processing by-catch into fish meal. The activity was conducted in stages, starting with the build of drying houses, purchasing of fish meal equipment, training and trials of processing by-catch into fish meal. To produce one kilo gram of fish meal, 3.5 kg of by-catch are needed as raw materials. KUB Sedayu buys by-catch from fishermen for Rp. 1,000 per kg. Processing of by-catch into fish meal can increase the added value of by-catch by Rp. 1,285 per kg. Intensive assistance still needs to be done so that fish meal production can run in a sustainable manner with maintained quality.

Keywords: Apolo, assistance, low economic fishes, value added

 

ABSTRAK

Salah satu permasalahan dalam perikanan apolo di Teluk Banten pemanfaatan ikan Hasil Tangkapan Sampingan (HTS). Ikan HTS merupakan jenis ikan yang tertangkap pada alat tangkap apolo yang memiliki ukuran relatif kecil dan harga yang murah. Ikan HTS umumnya dimanfaatkan secara terbatas sebagai pakan ternak atau umpan alat tangkap bubu. Kegiatan ini bertujuan untuk melakukan introduksi teknologi dan meningkatkan kapasitas masyarakat dalam pengolahan ikan HTS menjadi tepung ikan. Kegiatan dilakukan secara bertahap diawali dengan pembuatan rumah pengering, pembelian alat penepung, pelatihan dan uji coba pengolahan ikan HTS menjadi tepung ikan. Untuk menghasilkan satu kilo gram tepung ikan, dibutuhkan bahan baku 3,5 kg ikan HTS. KUB Sedayu membeli ikan HTS dari nelayan seharga Rp. 1.000 per kg. Pengolahan ikan HTS menjadi tepung ikan mampu meningkatkan nilai tambah ikan HTS sebesar Rp. 1.285 per kg. Pendampingan secara intensif masih perlu dilakukan sehingga produksi tepung ikan dapat berjalan seara berkelanjutan dengan mutu yang terjaga.

Kata Kunci: Apolo, ikan ekonomis rendah, nilai tambah, pendampingan

 


Keywords


Apolo, assistance, low economic fishes, value added

Full Text:

PDF

References


Afandi, J. T., & Zainuri, M. (2020). Perikanan cantrang dan permasalahannya di Lamongan. Juvenil: Jurnal Ilmiah Kelautan dan Perikanan, 1(4), 525-531.

Arisandi, A. (2016). Inkonsistensi kebijakan penggunaan jaring trawl (studi kasus penggunaan jaring trawl oleh nelayan wilayah Perairan Gresik). JKMP (Jurnal Kebijakan dan Manajemen Publik), 4(1), 1-18.

Damayanti, H. O. (2017). Analisis nilai tambah pada industri tepung ikan di Kabupaten Pati. Jurnal Litbang: Media Informasi Penelitian, Pengembangan dan IPTEK, 13(1), 24-35.

Duarte, D. L., Broadhurst, M. K., & Dumont, L. F. (2019). Challenges in adopting turtle excluder devices (TEDs) in Brazilian penaeid-trawl fisheries. Marine Policy, 99, 374-381.

Hardian, D., Febryano, I. G., Supono, S., Damai, A. A., & Winarno, G. D. (2020). Pelarangan cantrang: strategi pengembangan keberlanjutan sumberdaya ikan di Teluk Lampung. Journal of Tropical Marine Science, 3(1), 21-27.

Jumardi, N., Djafar, S., & Tamsil, A. (2018). Strategi pengembangan mata pencaharian alternatif untuk meningkatkan pendapatan rumah tangga nelayan di Pulau Kodingareng Kota Makassar. Journal Of Indonesian Tropical Fisheries (Joint-Fish): Jurnal Akuakultur, Teknologi Dan Manajemen Perikanan Tangkap, Ilmu Kelautan, 1(1), 49-58.

Miranti, S., & Putra, W. K. A. (2019). Uji Potensi limbah ikan dari pasar tradisional di Kota Tanjung Pinang sebagai bahan baku alternatif pembuatan pakan untuk budidaya ikan laut. Intek Akuakultur, 3(1), 8-15.

Monoarfa, H., Chalil, Taqwa, E. (2015). Strategi peningkatan nilai tambah dan pendapatan nelayan tangkap berbasis tepung ikan untuk meraih potensi pasar pakan ternak unggas sebagai upaya mengurangi ketergantungan impor tepung ikan di Indonesia (produksi Kabupaten Tojo Una-Una Sulawesi Tengah). Jurnal Aplikasi Manajemen, 13(1), 44-55.

Ratiandi, R., Imansyah, F., Mooniarsih, N.T. (2020). Pengolahan limbah ikan menjadi produk bernilai ekonomis tinggi dengan sentuhan teknologi tepat guna mesin pembuat tepung ikan. J Pengabdi, 3(1), 51-64.

Suwarso, S., Taufik, M., & Zamroni, A. (2020). Dinamika perikanan cantrang berbasis di Tegalsari, Tegal: perubahan upaya penangkapan dan komposisi hasil tangkapan ikan. Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia, 26(4), 211-220.

Yang, B., Herrmann, B., Yan, L., Li, J., & Wang, T. (2021). Size selectivity and catch efficiency of diamond-mesh codends in demersal trawl fishery for conger pike (Muraenesox cinereus) of the South China Sea. Ocean & Coastal Management, 211, 105777.




DOI: http://dx.doi.org/10.30734/j-abdipamas.v7i1.2837

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2023 J-ABDIPAMAS (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat)

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

J-ABDIPAMAS (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat)

by http://ejurnal.ikippgribojonegoro.ac.id/index.php/J-ABDIPAMAS is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

 

View My Stats