Pendidikan di Daerah Kepulauan Terpencil: Potret Siswa, Guru, dan Sumber Belajar

Imam Fitri Rahmadi

Abstract


Abstract: Education in the foremost, remote, and rural (3T) regions in Indonesia is known for its various complex problems. This research aims to look at the condition of students, teachers, and learning resources in schools at the Pongok and Celagen islands. This research uses a qualitative approach by case studies. This research involved all schools in the two islands. Data collection techniques used in this researsh are documentation study techniques. The results of this research revealed that very few graduates of High School at Pongok and Celagen went to college, there were still quite a number of teachers with non-educational undergraduate degrees, and there were almost no collections of educator manuals in the school library. The problem must be a serious concern for stakeholders and the policy to be overcome gradually and continuously.

 

Keyword: Education in rural areas, Pongok and Celagen islands.

 

Abstrak: Pendidikan di daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T) di Indonesia terkenal dengan berbagai permasalahan yang kompleks. Penelitian ini bertujuan untuk melihat kondisi siswa, guru, dan sumber belajar pada sekolah di daerah kepulauan Pongok dan Celagen. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan studi kasus. Penelitian ini melibatkan semua sekolah yang ada di kedua pulau tersebut. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik studi dokumentasi. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa sangat sedikit lulusan siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) di Pongok dan Celagen yang melanjutkan ke perguruan tinggi, masih terdapat cukup banyak guru yang berlatar belakang pendidikan strata 1 non-kependidikan, dan hampir tidak ada koleksi buku panduan pendidik di perpustakaan sekolah. Masalah tersebut harus menjadi perhatian yang serius bagi para pemangku kepentingan dan kebijakan agar segera diatasi secara bertahap dan berkelanjutan.

 

Kata kunci: Pendidikan di daerah 3T, pulau Pongok dan Celagen.


Keywords


Education in rural areas, Pongok and Celagen islands.

Full Text:

PDF

References


A’ing, A. (2015). Studi tentang pembangunan bidang pendidikan di daerah perbatasan Kecamatan Kayan Hulu Kabupaten Malinau. eJournal Pemerintahan Integratif, 3.

Adlim, M., Gusti, H., & Zulfadli, Z. (2016). Permasalahan dan solusi pendidikan di daerah kepulauan: Studi kasus di SMA negeri 1 Pulau Aceh, Kabupaten Aceh Besar. Jurnal Pencerahan, 10(2).

Auldina, L. (2018). Marginalisasi pendidikan di daerah perbatasan (studi kasus di Desa Mapur Kecamatan Bintan Pesisir Kabupaten Bintan Provinsi Kepulauan Riau). Retrieved from http://repository.umrah.ac.id/826/

Badan Pusat Statistik Kabupaten Bangka Selatan. (2017). Kecamatan Kepulauan Pongok dalam Angka. Bangka Selatan: Badan Pusat Statistik.

Bappenas. (2016). Laporan akhir koordinasi strategis percepatan pelaksanaan program pembangunan daerah tertinggal untuk mendukung PP No. 78 Tahun 2014 dan Perpres No. 131 Tahun 2015. Jakarta: Bappenas.

Baswedan, A. R. (2014). Gawat darurat pendidikan di Indonesia. In the Emergency of Indonesian Education. A paper delivered at the meeting between Ministry and Head of Education Offices Indonesia-wide in Jakarta, on December (Vol. 1).

Campbell, A. M., & Yates, G. C. (2011). Want to be a country teacher? No, I am too metrocentric. Journal of Research in Rural Education, 26.

Ginting, A. M. (2016). Kendala pembangunan provinsi daerah kepulauan: Studi kasus Provinsi Kepulauan Riau. Jurnal Politica Dinamika Masalah Politik Dalam Negeri dan Hubungan Internasional, 4(1).

Handre, P. S., Sullivan, D., & Crowson, H. (2009). Student characteristics and motivation in rural high school. Journal of Researchers Rural Education, 24(166), 1-19.

Imran, M. (2014). Pendidikan masyarakat terpencil di Dusun Tompu Desa Loru Kecamatan Sigi Biromaru. GeoTadulako, 1(2).

Londa, V. (2016). Implemenasi kebijakan pendidikan dasar daerah kepulauan (Studi di Kabupaten Kepulauan Talaud Provinsi Sulawesi Utara). Sosiohumaniora, 18(3), 263-271.

Republika Online. (2019, March 11). Kemenristekdikti Targetkan Angka Partisipasi Kasar 50 Persen. Retrieved 26 September 2019, from Republika Online website: https://republika.co.id/share/po7dhq428

Suardi, F., Sulfasyah, S., & Nur, H. (2016). Diskriminasi pendidikan masyarakat terpencil. Jurnal Equilibrium Pendidikan Sosiologi, 4(2).

Syawaluddin, F. A. (2018, March 24). Rendahnya Angka Partisipasi Kasar Pendidikan Tinggi. Retrieved 26 September 2019, from GEOTIMES website: https://geotimes.co.id/opini/rendahnya-angka-partisipasi-kasar-pendidikan-tinggi/

Yosada, K. R. (2017). Pendidikan di Beranda Terdepan Negara Perbatasan Entikong. Prosiding Seminar Nasional: Penguatan Hubungan antara Pengembangan Keterampilan, Pendidikan, dan Ketenagakerjaan Generasi Muda (pp. 192-201).




DOI: http://dx.doi.org/10.30734/jpe.v7i1.756

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 Jurnal Pendidikan Edutama

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Creative Commons License
JURNAL PENDIDIKAN EDUTAMA(JPE) by http://ejurnal.ikippgribojonegoro.ac.id/index.php/JPE/ is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

 

View My Stats