KEMAMPUAN BERFIKIR KREATIF DALAM MENYELESAIKAN PERMASALAHAN GEOMETRI (Studi Kasus: Mahasiswa Matematika UNU Blitar)
Abstract
Abstract
learning mathematics, especially for students of mathematics course should pay attention to the development of problem solving ability (problem solving) students. One aspect of problem solving is creative thinking. The ability to think creatively is an important ability to possess and develop in students. Mathematics is a tool for developing creative thinking skills. So the purpose of this study is to describe the ability to think creatively the concept of student geometry based on three aspects of creative thinking ability, namely fluency, flexibility, and originality. Data collection was done by data analysis and interview on the result of the subject about the subject's creative thinking ability. The subjects were 2 subjects with creative thinking level I, II, and III. The results of this study indicate that: 1) the subject of level I does not show three aspects of creative thinking ability, 2) the second level subject only shows the smoothness and flexibility aspect, and 3) the third level shows three aspects of creative thinking ability.
Keyword: Student, Creative Thinking, Creative Thinking Ability, Geometry
Abstrak
pembelajaran matematika khususnya bagi mahasiswa program studi matematika haruslah memperhatikan pengembangan kemampuan memecahkan masalah (problem solving) mahasiswa. Salah satu aspek dalam problem solving adalah berfikir kreatif. Kemampuan berfikir kreatif adalah kemampuan yang penting untuk dimiliki dan dikembangkan pada diri mahasiswa.Matematika adalah suatu alat untuk mengembangkan kemampuan berpikir kreatif. Sehingga tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kreatif konsep geometri mahasiswa yang didasarkan pada tiga aspek kemampuan berpikir kreatif, yaitu kelancaran, keluwesan, dan orisinalitas. Pengumpulan data dilakukan dengan analisis data dan wawancara atas hasil jawab soal kemampuan berpikir kreatif subjek. Subjek penelitian adalah masing-masing 2 subjek dengan kemampuan berpikir kreatif tingkat I, II, dan III. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) subjek tingkat I tidak menunjukkan tiga aspek kemampuan berpikir kreatif, 2) subjek tingkat II hanya menunjukkan aspek kelancaran dan keluwesan, dan 3) seubjek tingkat III menunjukkan tiga aspek kemampuan berpikir kreatif.
Kata kunci: Mahasiswa, Berfikir Kreatif, Kemampuan Berfikir Kreatif, Geometri
Â
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Haylock, D. (1997). Recognizing mathematics creativity in Schoolchildren. Norwich. Page 68-74.
Semiawan, C. dkk. (2001). Memupuk Bakat dan kreativitas Siswa Sekolah Menengah: Petunjuk Bagi Guru dan Orang Tua. Jakarta: PT Gramedia.
Silver, E. A. (1997). Fostering Creativity through Instruction Rich in Mathematical Problem Solving and Thinking in Problem Posing. ZDM, 29(3). Electronic Edition ISSN 1615-679X. (online) http://www.fiz.karsruhe.de/fiz/publication/zdm. diakses tanggal 1 November 2017.
Siswono, TYE. (2004). Identifikasi Proses Berfikir Kreatif Siswa dalam Pengajuan Masalah (Problem Posing) Matematika Berpadu dengan Model Wallas dan creative Problem Solving (CPS). Bulletin Pendidikan Matematika, 6(2).
Wahidin, D. (2009). Berpikir Kreatif. (online) http://didin_un_nus.blogspot.com/2009/03/berpikir_kreatif.html/ diakses tanggal 5 November 2017.
DOI: http://dx.doi.org/10.30734/jpe.v5i2.166
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2018 Jurnal Pendidikan Edutama
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
JURNAL PENDIDIKAN EDUTAMA(JPE) by http://ejurnal.ikippgribojonegoro.ac.id/index.php/JPE/Â is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.