Pelatihan Identifikasi Boraks dan Formalin pada Makanan di Kelurahan Tanjung Ayung Sakti

Friska Septiani Silitonga, Fitriah Khoirunnisa, Eka Putra Ramdhani

Abstract


ABSTRACT

Borax and formalin are wood preservatives, cleaning agents, antiseptics but are not intended for food. Based on data from BPOM, currently borax and formalin are used by some traders as food preservatives. The Problems faced by the community are: 1) there are food products that use borax and formaln, 2) people don’t know how to identify preservatives contained in food, 3) people don’t know the dangers of preservatives to health. The purpose of this activity are: 1) Giving education about the characteristics of foods containing borax and formalin, 2) training how to identify preservatives `such as borax and formalin using simple methods; 3) determine the percentage of samples containing borax and formalin. The methods used in carrying out this activity are: 1) survey, 2) preparation, 3) socialization, 4) training, 5) evaluation. The results obtained are increased public understanding of the characteristics of foods that contained by borax and formalin, increased skills in identifying borax and formalin using numerical paper and hibiscus paper. From 15 samples tested, there were 2 samples (13.3%) food contained by borax and 6 samples (40%) containing formalin.

Keywords: Borax, formalin, food

ABSTRAK

Boraks dan formalin merupakan bahan pengawet kayu, bahan pembersih, antiseptik tetapi tidak diperuntukkan untuk makanan. Berdasarkan data dari BPOM, saat ini boraks dan formalin digunakan oleh sebagian pedagang sebagai bahan pengawet makanan. Permasalahan yang dihadapi masyarakat yaitu: 1) ada produk pangan yang menggunkan boraks dan formalin, 2) masyarakat belum mengetahui cara identifikasi bahan pengawet yang terdapat dalam makanan, 3) masyarakat belum mengetahui bahaya bahan pengawet terhadap kesehatan. Tujuan dari kegiatan ini yaitu:1) pemberian edukasi mengenai ciri-ciri makanan yang mengandung boraks dan formalin, 2) pelatihan mengidentifikasi bahan pengawet seperti boraks dan formalin dengan menggunakan simple methods; 3) mengetahui persentase sampel yang mengadung boraks dan formalin. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan ini yaitu: 1) survei, 2) persiapan, 3) sosialisasi, 4) pelatihan, 5) evaluasi. Hasil yang diperoleh yaitu meningkatnya pemahaman masyarakat mengenai ciri-ciri makanan yang mengandung boraks dan formalin, meningkatnya keterampilan mengidentifikasi boraks dan formalin dengan menggunakan kertas tumerik dan kertas bunga kembang sepatu. Dari 15 sampel yang di uji, terdapat 2 sampel (13,3%) makanan mengandung boraks dan 6 sampel (40%) mengandung formalin.

Kata Kunci: Boraks, formalin, makanan


Keywords


Borax, formalin, food

Full Text:

PDF

References


Doliyanto. 2013. Hygiene Sanitasi Makanan dan Pemeriksaan Formalin serta Boraks pada Makanan Jajanan (Otak-Otak) di Kota Tanjungpinang Tahun 2013. Skripsi. Universitas Sumatera Utara.

Grynkliewicz,G., Slifiski, P. (2012) Curcumin and Curcuminoid in QUest for Medicinal Status. ACTA ABP, 59. 205.

Halim, A. A., Fattah, A., Bakar, A., Ahmad, M., Megat, K., Zakaria, H., Teknologi, U., & Pahang, M. (2012). Boron Removal from Aqueous Solutions Using Curcumin-Aided Electrocoagulation Environmental Health Programme , Faculty of Allied Health Sciences ,. 11(5), 583–588.

Istiqomah, S, Sudarwanto,M.B.,Sudarnika,E. (2016). Penambahan Boraks dalam Bakso dan Faktor Pendorong Penggunaannya Bagi Pedagang Bakso di Kota Bengkulu. Jurnal Sains Veteriner, 32(1), 1-8.

Kabu, M., Tosun, M., Elitok, B., & Akosman, M. S. (2015). Histological Evaluation of the Effects of Borax Obtained from Various Sources in Different Rat Organs. International Journal of Morphology, 33(1), 255–261.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 033 Tahun 2012 tentang Bahan Tambahan Pangan. Jakarta: Departemen Kesehatan RI. [Internet]. [diunduh 2017 Oktober 3]

Rz, I,R., dan Yandra, A. (2017). Preventif Aproach: Bahaya Borak dan Cara Mengidentifikasi Makanan yang Mengandung Borak. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat,Dinamisia. 1(1). 23-28.

Sugiyatmi,S. (2006). Analisis Faktor-Faktor Risiko Pencemaran Bahan Toksik Boraks dan Pencemaran Bahan Toksis Boraks dan Pewarna Pada Makanan Jajanan Tradisional yang Dijual di Pasar-Pasar Kota Semarang Tahun 2006. Tesis. Universitas Diponogoro, Semarang.

See, A. S., Salleh, A. B., Bakar, F. A., Yusof, N. A., Abdulamir, A. S., & Heng, L. Y. (2010). Risk and health effect of boric acid. American Journal of Applied Sciences, 7(5), 620–627.

Widelia, P., Farizal, J., dan Narti, M. (2018). Identifikasi Kandungan Boraks pada Mi Basah di Pasar Tradisional Kota Bengkulu. Journal of Nursing and Public Health. 6(1). 58-62

Willian, N. (2015). Optimalisasi Peran Serta Masyarakat dalam Peningkatan Kesadaran Peduli Makanan Sehat Tanpa Formalin Pada Jajanan Sekolah. Artikel Publikasi. Universitas Maritim Raja Ali Haji




DOI: http://dx.doi.org/10.30734/j-abdipamas.v4i1.714

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 J-ABDIPAMAS (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat)

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

J-ABDIPAMAS (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat)

by http://ejurnal.ikippgribojonegoro.ac.id/index.php/J-ABDIPAMAS is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

 

View My Stats