Rencana Penyusunan Infrastruktur Desa Wisata Budaya Tlemang Kecamatan Ngimbang Kabupaten Lamongan

Sekar Ayu Kuncaravita, Nurul Jannah Asid, Rizki Astri Apriliani, Wisnu Abiarto, Moch. edra Aurick Aryanta

Abstract


ABSTRACT

Local cultural tourism village is a tourism concept that aims to promote and preserve local culture in the region. Villages that have potential have the potential to be developed into local cultural tourism villages or can be developed into educational tourism. One area that has the potential to be developed into an educational tourism village with the potential to preserve local culture is Tlemang Village, Ngimbang Sub-district, Lamongan Regency. Tlemang Village is one of the villages in Lamongan Regency that has a cultural heritage tradition commonly called Nyanggring. However, the unique history and traditions owned by Tlemang Village have not been recognized by the public, and there has been no development towards a cultural tourism village. Seeing these problems, the community service team is interested in helping in making an infrastructure development plan based on the uniqueness of traditions and tourism potential in Tlemang Village to be developed into a Local Cultural Tourism Village in Lamongan Regency. The methods used in this community service activity are Participatory Rural Appraisal (PRA) and Focus Group Discussion (FGD). The results of this community service activity are the development strategy of Tlemang Village, including the arrangement of plantations, marketing of MSME products, supporting building criteria, village branding, area landscape, and tourist packages contained in the Master Plan.

Keywords: Plan, Infrastructure, Village, Tourism, Culture.

 

ABSTRAK

Desa wisata budaya lokal merupakan konsep pariwisata yang bertujuan untuk mempromosikan dan melestarikan budaya lokal di daerah. Desa yang yang memiliki potensi, berpotensi untuk dikembangkan menjadi desa wisata budaya lokal atau dapat dikembangkan menjadi edukasi wisata. Salah satu daerah yang berpotensi untuk dikembangkan menjadi desa wisata edukasi dengan potensi pelestarian budaya lokal adalah Desa Tlemang Kecamatan Ngimbang Kabupaten Lamongan. Desa Tlemang merupakan salah satu desa yang ada di Kabupaten Lamongan yang memiliki peninggalan budaya tradisi yang biasa disebut Nyanggring. Namun, sejarah dan tradisi unik yang dimiliki oleh Desa Tlemang belum dikenal oleh khalayak dan belum serta belum adanya pengembangan menuju desa wisata budaya. Melihat permasalahan tersebut, tim pengabdian kepada masyarakat tertarik untuk membantu dalam pembuatan rencana pengembangan infrastruktur yang berdasarkan keunikan tradisi dan potensi wisata  yang ada di Desa Tlemang untuk dapat dikembangkan menjadi Desa Wisata Budaya Lokal di Kabupaten Lamongan. Adapun metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian ini adalah Participatory Rural Appraisal (PRA) dan  Focus Grup Discussion (FGD). Adapun hasil dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah tersusunnya strategi pengembangan Desa Tlemang di antaranya adalah penataan perkebunan, pemasaran produk UMKM, kriteria bangunan pendukung, branding desa, landscape kawasan, dan tourist package yang tertuang dalam Master Plan.

Kata Kunci: Rencana, Infrastruktur, Desa, Wisata, Budaya.


Keywords


Plan, Infrastructure, Village, Tourism, Culture.

Full Text:

PDF

References


Arfah, H. (2021). Ritual Mendhak Sangring Tlemang Lamongan Ditetapkan sebagai Warisan Budaya Nasional.

Budhi Pamungkas Gautama, Yuliawati, A. K., Nurhayati, N. S., Fitriyani, E., & Pratiwi. (2020). Pengembangan Desa Wisata Melalui Pendekatan Pemberdayaan Masyarakat. BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(4), 355–369. https://doi.org/https://doi.org/10.31949/jb.v1i4.414

Herison, A., Romdania, Y., Akbar, D., & Pramanda, D. (2019). Pariwisata Pesona. Jurnal Pariwisata Pesona, 4(1), 1–10.

Juwita, T., Novianti, E., Tahir, R., & Nugraha, A. (2020). Pengembangan Model Wisata Edukasi Di Museum Pendidikan Nasional. Journal of Indonesian Tourism, Hospitality and Recreation, 3(1). https://doi.org/https://doi.org/10.17509/jithor.v3i1.21488

Kholidah, N. R. J. (2019). Eksistensi Budaya Lokal Sebagai Penguat Nasionalisme. Seminar Nasional Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat. 168–174.

Manahcika, I., & Seramasara, I. G. N. (2022). Karakteristik Dramatari Wayang Wong Di Banjar Pujung Kaja, Desa Sebatu, Kecamatan Tegallalang, Kabupaten Gianyar. PENSI: Jurnal Ilmiah.

Mentayani, I., Muchamad, B. N., Saud, M. I., & Aufa, N. (2021). Penyusunan masterplan. LUNG : Jurnal Pengabdian Inovasi Lahan Basah Unggul, 1(2), 89–99.

Munthe, D. F., Aruan, S. A. E., Hutajulu, N. R. E., & (n.d.)., S. (n.d.). Community Engagement Tjong A Fie Sebagai Bangunan Heritage (Studi Kasus: Rumah Tjon). 1–9.

Nurohman, Y. A., & Qurniawati, R. S. (2021). Strategi Pengembangan Desa Wisata Menggoro Sebagai Wisata Halal. 14(1), 1–14.

Ringo, R. L. S., & Wirawan, I. (2020). Strategi Komunikasi Stakeholder Dalam Pengembangan Wisata Baru Berbasis Alam Dan Budaya Pada Obyek Wisata Kuta Mandalika Lombok. Jurnal Ilmu Sosial, 46–53.

Syakhrani, A. W., & Kamil, M. L. (2022). Budaya Dan Kebudayaan: Tinjauan Dari Berbagai Pakar, Wujud-Wujud Kebudayaan, 7 Unsur Kebudayaan Yang Bersifat Universal. Journal Form of Culture, 5, 1–10.




DOI: http://dx.doi.org/10.30734/j-abdipamas.v8i2.4475

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2024 J-ABDIPAMAS (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat)

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

J-ABDIPAMAS (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat)

by http://ejurnal.ikippgribojonegoro.ac.id/index.php/J-ABDIPAMAS is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

 

View My Stats