Pengabdian Masyarakat Bagi Relawan Sampah di Desa Kemantren

Windi Setiawan, Sulis Janu Hartati, Endang Legowati

Abstract


This time, this community service aims to develop the creativity of waste bank volunteers to utilize existing waste into valuable materials. Indeed, the volunteer team had previously been able to make trash into items that had selling value such as bags, table cloths and so on. However, based on the desire of the volunteer team to be able to contribute to education, the service team presented a solution so that they could use what was available as a learning medium. Some of these learning media are number chess and counting funnels. Number chess has benefits for teaching number ordering material, the concept of larger or smaller numbers, and training students to have a tenacious and persistent attitude. While the counting funnel can be used to teach multiplication and division material. The state of learning media is very important in mathematics because everyone knows that abstract learning can be conveyed contextually by the presence of a learning media. Community service has been carried out with lesson study, namely the planning stage, implementation stage, and reflection stage. At the planning stage the servant determines the day and steps for making the media. At the implementation stage, the service team accompanies volunteers in making learning media. Meanwhile, in the reflection stage, the waste bank service team and volunteers discussed the advantages, disadvantages, and economic value possessed by each media

 

Pengabdian masyarakat kali ini memiliki tujuan untuk mengembangkan kreatifitas relawan bank sampah untuk memanfaatkan sampah yang ada menjadi bahan yang bernilai. Memang tim relawan sebelumnya telah mampu membuat sampah menjadi barang yang memiliki nilai jual seperti tas, tapalak meja dan sebagainya. Namun, berdasarkan keinginan tim relawan agar dapat berkontribusi dalam pendidikan, maka tim pengabdi mengahadirkan suatu solusi agar dapat memanfaatkan apa yang ada menjadi media pembelajaran. Beberapa media pembelajaran tersebut yaitu catur angka dan corong hitung. Catur angka memiliki manfaaat untuk mengajarkan materi pengurutan bilangan, konsep bilangan lebih besar atau lebih kecil, serta melatih siswa untuk memiliki sikap ulet dan tekun. Sedangkan corong hitung dapat digunakan untuk mengajarkan materi perkalian dan pembagian. Keadaan media pembelajaran sungguh sangat penting dalam matematika karena semua telah mengetahui bahwa pembelajaran yang bersifat abstrak dapat tersampaikan secara kontekstual dengan adanya suatu media pembelajaran. Pengabdian masyarakat telah dilaksanakan dengan lesson study yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, dan tahap refleksi. Pada tahap perencanaan pengabdi menentukan hari dan langkah-langkah pembuatan media. Pada tahap pelaksanaan, tim pengabdi mendampingi relawan dalam pembuatan media pembelajaran. Sedangkan pada tahap refleksi tim pengabdi dan relawan bank sampah mendiskusikan akan kelebihan, kekurangan, serta nilai ekonomis yang dimiliki oleh setiap media.


Keywords


sampah, media pembelajaran, matematika

Full Text:

PDF

References


Andrijati, N. (2014). Penerapan Media Pembelajaran Inovatif Dalam Pembelajaran Matematika Sekolah Dasar Di Pgsd Upp Tegal. Jurnal Penelitian Pendidikan, 31(2), 123–132.

Annisah, S. (2014). Alat Peraga Pembelajaran Matematika. Jurnal Tarbawiyah, 11(1), 1–15.

Asteria, D., & Heruman, H. (2016). Bank Sampah Sebagai Alternatif Strategi Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat Di Tasikmalaya. Jurnal Manusia Dan Lingkungan, 23(1), 136–141.

Deplin, E. (2016). Corong Berhitung. diakses pada tanggal 6 Juli 2018 dari https://www.efrideplin.com/2016/10/corong-berhitung.html

Kristina, H. J. (2012). Model Konseptual Untuk Mengukur Adaptabilitas Bank Sampah Di Indonesia. J@Ti Undip Jurnal Teknologi Industri, 9(1), 19–28.

Nataliya, P. (2015). Efektivitas Penggunaan Media Pembelajaran Permainan Tradisional Congklak Untuk Meningkatkan Kemampuan Berhitung Pada Siswa Sekolah Dasar. Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan, 03(02), 343–358.

Nugrahani, R. (2007). Media Pembelajaran Berbasis Visual Berbentuk Permainan Ular Tangga Untuk Meningkatkan Kualitas Belajar Mengajar Di Sekolah Dasar. Lembaran Ilmu Kependidikan, 36(1), 35–44.

Saputra, Y. E., Kimartini, & Syafrudin. (2015). Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat Melalui Bank Sampah. Indonesian Journal Of Conservation, 04(1), 83–94.

Shentika, P. A. (2016). Pengelolaan Bank Sampah Di Kota Probolinggo. Jurnal Ekonomi Dan Studi Pembangunan, 8(1), 92–100.

Syafik, A. (2006). Permainan Matematika Sebagai Metode Alternatif Dalam Pembelajaran Matematika Pada Siswa Kelas 1 Sekolah Dasar. Limit- Pendidikan Mat., 2(2), 21–36.

Syafrini, D. (2013). Bank Sampah: Mekanisme Pendorong Perubahan Dalam Kehidupan Masyarakat. Jurnal Humanus, Xii(2), 155–167.




DOI: http://dx.doi.org/10.30734/j-abdipamas.v5i1.1323

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 J-ABDIPAMAS (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat)

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

J-ABDIPAMAS (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat)

by http://ejurnal.ikippgribojonegoro.ac.id/index.php/J-ABDIPAMAS is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

 

View My Stats