Pengelolaan Limbah Pelapah Pisang Menjadi Produk Handycraft Bernilai Jual untuk Pemberdayaan Masyarakat di Kabupaten Malang
Abstract
ABSTRACT
Banana trees (stems) whose fruit has ripened will be cut to take the fruit, and the trunk will be thrown away as waste. If excessive, this waste can pollute the environment. It triggers our creativity to utilize the potential of banana stem waste to make it a creative work with high sales value—trying to instil an entrepreneurial spirit in the surrounding community for its natural potential. In Malang Regency, community service activities are carried out using a participatory action research (PAR) approach for millennials. Based on the performance of community service using banana stem waste, it can be concluded that: 1. Processing banana stems into raw materials can be done in several stages, including the process of searching and cutting banana trees, the process of removing banana stem stems, the drying process and the process of selecting banana stems as raw materials 2. Crafts from dried banana stems can be made by opening an event and providing material on banana stem waste, practising making crafts, assisting in making handicrafts, and closing and evaluating the practice results 3. The marketing system for handicraft products is carried out with offline marketing with word of mouth (wom) method, a marketing strategy carried out by parties independently to prospective customers, online marketing using Facebook and Instagram, and online marketing is a marketing communication activity using the internet media.
Keywords: Separated Banana Stem Waste, Handicrafts, Participatory Action Research (PAR), Entrepreneurship, Community Empowerment
ABSTRAK
Pohon pisang (pelepah) yang buahnya telah matang akan dipotong untuk diambil buahnya dan batangnya akan dibuang begitu saja menjadi limbah. Jika berlebihan limbah ini dapat mencemari lingkungan. Dan hal inilah yang menjadi pemicu kreatifitas kita untuk berupaya memanfaatkan potensi limbah pelepah pisang Menjadikannya sebuah karya cipta yang bernilai jual tinggi. Mencoba untuk menanamkan jiwa kewirausahaan Masyarakat sekitar atas potensi alamnya. Kegiatan pengabdian Masyarakat di lakukan di Kabupaten Malang, dengan pendekatan Participatory action research (PAR) pada generasi millenial. Berdasarkan pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat dengan menggunakan limbah pelepah pisang dapat disimpulkan bahwa: 1. Pengolahan pelepah pisang menjadi bahan baku dapat dilakukan dengan beberapa tahaoan antara lain adalah proses pencarian dan proses penebangan pohon pisang, proses pelepasan pelepah batang pisang, proses penjemmuran dan proses pemilihan pelepah pisang sebagai bahan baku 2. Pembuatan handycraft dari pelepah pisang kering dapat dilakukan dengan membuka acara dan memberikan materi mengenai limbah pelepah pisang, melakukan praktek pembuatan handycraft dan melakukan pendampingan dalam proses pembauatan handycraft dan penutupan dan evaluasi hasil praktek 3. Sistem pemasaran produk handycraft dilakukan dengan pemasaran secara offline dengan metode word of mouth (wom) adalah sebuah strategi pemasaran yang dilakukan oleh pihak-pihak secara independen kepada calon pelanggan, pemasaran secara online menggunakan facebook dan instagram, pemasaran online adalah kegiatan komunikasi pemasaran dengan menggunakan media internet.
Kata Kunci: Limbah Pelepah Pisah, Handycraft, Participatory action research (PAR), Kewirausahaan, Pemberdayaan masyarakat
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Afandi, A. (2022). Metodologi pengabdian masyarakat. Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Direktorat Jenderal Pendidikan.
Aisyah, E. N., Prajawati, M. I., & Wahyudi, D. (2020). Pelatihan sertifikasi halal sebagai strategi membangun kepercayaan konsumen bagi masyarakat Desa Gadingkulon, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. J-ABDIPAMAS (Jurnal Pengabdian Masyarakat), 4(2), 103–107.
Asfar, A. M. I. T., Adiansyah, R., Asfar, A. M. I. A., & Zailan, A. (2023). Olah Limbah Pisang dengan Konsep Zero Waste. CV Jejak (Jejak Publisher).
Farida, E., & Hidayat, T. (2024). Pendampingan Digital Marketing untuk Meningkatkan Penjualan UMKM Kue Kering di Gresik. J-ABDIPAMAS (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat), 8(1), 155–160.
Jusuf, H., Hafid, R., Syaputra, E. M., & Basri, K. (2023). PEMANFAATAN LIMBAH BATANG PISANG SEBAGAI PUPUK ORGANIK CAIR (POC). Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Kepulauan Lahan Kering, 4(1), 1–8.
Ningtyas, A. I. L. (2012). Perbedaan konsentrasi dan uji aktivitas antibakteri ekstrak etanolik batang pisang kluthuk (Musa balbisiana Colla) terhadap Staphylococcus aureus dan Pseudomonas aeruginosa.
Prasila, H. (2011). Studi tentang empat lukisan pelepah pisang karya Ladiono periode 2007.
Susilo, J. H., Endang, E., Rahmawati, L. A., Suprastiyo, A., Erwanto, E., Astuti, H., & Thohir, M. B. (2023). Edukasi Pemanfaatan Buah dan Pohon Pisang untuk Keberlajutan Nilai Ekonomi Pelaku UMKM. Pelita: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 3(1), 21–30.
Zulfikar, Z., Hidayatulloh, F., Hidayati, A., Istiqomah, A. U., & Zunanik, R. (2022). Bahan Kerajinan Limbah Pelepah Pisang untuk Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Desa Bedah Lawak. Jumat Ekonomi: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 3(3), 172–176.
DOI: http://dx.doi.org/10.30734/j-abdipamas.v9i1.4991
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2025 J-ABDIPAMAS (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat)

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
J-ABDIPAMAS (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat)
by http://ejurnal.ikippgribojonegoro.ac.id/index.php/J-ABDIPAMAS is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
View My Stats