Perencanaan Drainase di Wilayah Permukiman untuk Penyelesaian Masalah Banjir

Rizki Astri Apriliani, Nurul Jannah Asid, Yunus Susilo, Aldea Noor Alina, Ardi Nurcahyo

Abstract


ABSTRACT

Urban population density is increasing, causing significan problems. Population growth has an impact on demand for land and reduced water catchment areas. RW 08, which is in Wonorejo Village, Surabaya City, is developing into a dense residential area. Nearly all of the built-up settlements are buildings and leave no space for open land as absorption areas. Apart from these conditions, the construction carried out by the community does not follow the rules for a minimum distance of 0.5m between the yard fence and the outer edge of the channel. Not all houses have drainage channels because the development of the RW 08 area is not a well-organized housing complex, so awareness of the drainage channels for each house is different. The current condition of the drainage channels is also experiencing sedimentation and some have been damaged and require repair. The different dimensions of the channels also make the drainage flow into the river not smooth. Based on these problems, it is necessary to make efforts to prevent the recurrence of flooding with good drainage planning. The drainage planning stages consist of surveying existing drainage conditions as primary data, calculating and modeling rainfall data based on secondary data, hydrological analysis, and finally hydraulic analysis which will later be used in technical planning of drainage channels and dimensions.

 

Keywords: Settlements, Drainage, Hydrology, Hydraulics

 

ABSTRAK

Kepadatan masyarakat perkotaan semakin meningkat, mengakibatkan kesulitan yang signifikan. Pertambahan penduduk berdampak pada permintaan akan lahan dan berkurangnya daerah resapan air. RW 08 yang berada di Kelurahan Wonorejo Kota Surabaya berkembang menjadi kawasan pemukiman yang pesat. Pemukiman yang terbangun hampir keseluruhan berupa bangunan dan tidak menyisakan ruang untuk lahan terbuka sebagai area resapan. Selain kondisi tersebut, pembangunan yang dilakukan masyarakat tidak mengikuti aturan jarak pagar pekarangan dengan tepi luar saluran minimal 0,5m. Tidak semua rumah memiliki saluran drainase dikarenakan perkembangan wilayah RW 08 bukan merupakan perumahan yang terorganisir dengan baik, sehingga kesadaran akan membuat saluran drainase dari setiap rumah berbeda beda. Kondisi saluran drainase yang ada pada saat ini  juga ada yang mengalamii sedimentasi dan beberapa telah mengalami kerusakan sehingga memerlukan perbaikan. Dimensi dari saluran yang berbeda juga membuat tidak lancarnya aliran drainase menuju sungai. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka perlu adanya upaya yang mampu mencegah terjadinya pengulangan banjir dengan perencanaan drainase yang baik. Tahapan perencanaan drainase terdiri dari survei kondisi drainase eksisting sebagai data primer, perhitungan dan pemodelan data curah hujan berdasarkan data sekunder, analisa hidrologi, dan yang terakhir adalah analisa hidrolika yang nantinya akan digunakan dalam teknis perencanaan saluran dan dimensi drainase.

 

Kata Kunci: Permukiman, Drainase, Hidrologi, Hidrolika


Keywords


permukiman; drainase; hidrologi; hidrolika

Full Text:

PDF

References


Caesarina, H.M., dan Rahmani, D. R. (2019). Keterkaitan Permukiman Tepi Sungai dan Ruang Terbuka HijauBiru terhadap Keterkaitan Permukiman Tepi Sungai dan Ruang Terbuka Hijau- Biru terhadap Kerentanan Bencana Banjir di kota Kasongan Kalimantan Tengah. Seminar Nasional Planoearth #02, April 2020, 88–92.

Harahap, T., Sudaryono, S., Sudaryono, S., Kristiadi, D., & Kristiadi, D. (2022). FAKTOR PEMBENTUK KETAHANAN BERBASIS KOMUNITAS ... KOTA KAMPUNG RAWAN BENCANA Studi Kasus : Kampung FAKTOR PEMBENTUK KETAHANAN BERBASIS KOMUNITAS ... Jurnal Tekno Global, 5 Nomor 1(1), 9–10.

Harisuseno, Donny; Bisri, M. (2017). Limpasan Permukaan Secara Keruangan: Spatial Runoff.

Hidayatullah, S., Aristanto, E., Khouroh, U., Windhyastiti, I., & Graha, A. N. (2020). Pendampingan Kelembagaan Desa Tangguh Bencana (Destana) pada Desa Rawan Bencana Banjir Lahar Dingin Gunung Kelud di Kecamatan Kasembon. JPM (Jurnal Pemberdayaan Masyarakat), 5(1). https://doi.org/10.21067/jpm.v5i1.4152

Ikhsan, Muhammad., Kadri, T. (2019). Evaluasi Saluran Drainase Eksisting dan Rencana Perbaikan Saluran Drainase untuk Pengendalian Banjir Perumahan Metro Serpong, Tangerang. Prosiding Seminar Intelektual Muda, 51–56.

Peraturan Walikota (PERWALI) Kota Surabaya Nomor 52 Tahun 2017 tentang PEDOMAN TEKNIS PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG DALAM RANGKA PENDIRIAN BANGUNAN DI KOTA SURABAYA. https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/84696/perwali-kota-surabaya-no-52-tahun-2017

Khaidir, I. (2019). Mitigasi Bencana Banir Untuk Mengurangi dampak Terhadap Lingkungan dan Kehidupan Sosial Masyarakat. Jurnal Rekayasa, 8(2), 29.

Mufidah, N., Listyani, N., & Nopliardy, R. (2021). Tinjauan Alih Fungi Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan di Kabupaten Banjar. Universitas Isllam Kalimantan MAB Press, 1–15.

Suripin. (2003). Sistem Drainase Perkotaan yang Berkelanjutan. Andi.

Yulianto, A. D. (2021). Analisis Percepatan Proyek Dengan Penambahan Jam Kerja Lembur (Studi Kasus : Proyek Pembangunan Kos Ekslusif Chrisna).




DOI: http://dx.doi.org/10.30734/j-abdipamas.v8i1.4108

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2024 J-ABDIPAMAS (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat)

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

J-ABDIPAMAS (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat)

by http://ejurnal.ikippgribojonegoro.ac.id/index.php/J-ABDIPAMAS is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

 

View My Stats