Membangun Rumah Maya: Upaya Branding Desa Pancasila Pada Pemuda Sukoreno Kabupaten Jember
Abstract
ABSTRACT
Currently, the village has autonomy in developing both natural and human resources. Village potential can be built through promotion and introduction of village profiles to the wider community so that they are known to a wide audience. One potential that is still hidden and needs to be explored is the potential in Sukoreno village, Jember district, which is rich in diversity. Unfortunately, the uniqueness of the six religions (Islam, Catholicism, Protestantism, Hinduism, Sapta Dharma and Perjalan Beliefs) that live in harmony and coexist with each other is still unknown to people outside the village. Even the branding of Sukoreno village as Pancasila Village is not yet popular. The need for branding is important for the village. Community service tries to facilitate this need by involving the youth of Sukoreno Village as the subject. The social media training was presented as an effort to introduce Pancasila village as well as to build virtual houses which had been neglected so far. As a result, the village youth gradually succeeded in filling out content both on the website and on social media. In addition, visits, likes in virtual houses continue to increase every day which will provide a multiplier effect to the village.
Keywords: Pancasila Village, Branding, Digital Home, Empowerment, Youth.
ABSTRAK
Desa saat ini memilliki otonomi dalam mengembangkan potensi yang dimiliki. Potensi desa bisa dibangun melalui promosi dan pengenalan profil desa kepada masyarakat luas agar dikenal khalayak luas. Salah satu potensi yang masih terpendam dan perlu digali adalah potensi di desa Sukoreno kabupaten Jember yang kaya akan keberagamaan dan keragamannya. Sayangnya keunikan dengan enam agama (Islam, Katolik, Protestan, Hindu, Aliran Kepercayaan Sapta Dharma dan Perjalan) yang hidup rukun dan saling berdampingan masih belum dikenal oleh masyarakat luar desa secara luar. Bahkan branding desa Sukoreno sebagai Desa Pancasila juga belum populer. Kebutuhan akan branding menjadi keniscayaan bagi desa. Pengabdian ini hadir untuk mencoba memfasilitasi kebutuhan tersebut dengan melibatkan pemuda Desa Sukoreno sebagai subjeknya. Pelatihan media sosial dihadirkan sebagai upaya mengenalkan desa Pancasila sekaligus membangun rumah maya yang selama ini diabaikan. Hasilnya secara bertahap pemuda desa berhasil untuk mengisi konten baik pada website maupun media sosial. Selain itu kunjungan, like dalam rumah maya terus meningkat setiap harinya yang akan memberikan multiplier effect kepada desa.
Kata Kunci: Desa Pancasila, Branding, Rumah Maya, Pemberdayaan, Pemuda.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Akbar, T. (2018). Kampung Tematik Sebagai Bentuk Partisipasi Masyarakat Dalam Permasalahan Permukiman Kumuh Di Kota Malang. Wahana : Tridarma Perguruan Tinggi, 70(2), 37–48. https://doi.org/10.36456/wahana.v70i2.1741
Fathy, R. (2019). Modal Sosial: Konsep, Inklusivitas dan Pemberdayaan Masyarakat. Jurnal Pemikiran Sosiologi, 6(1), 1–17.
Kim, H., & Lennon, S. J. (2010). E‐atmosphere, emotional, cognitive, and behavioral responses. Journal of Fashion Marketing and Management1.
Kustianingsih, N., Muslimin, M., & Kahar, A. (2018). Pengaruh Pendapat Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK) Terhadap Tingkat Kemandirian Daerah Pada Pemerintah Daerah Kabupaten Kota di Provinsi Sulawesi Tengah. Katalogis, 6(6).
Kustini, K., & Mawardi, A. I. (2019). Diskusi tentang Peran Potensi Lokal dalam Pemanfaatan Komoditas Desa Telemung Kabupaten Banyuwangi. J-ABDIPAMAS (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat), 3(2), 121–130
Magrath, V., & McCormick, H. (2013). Marketing design elements of mobile fashion retail apps. Journal of Fashion Marketing and Management.
Manik, A., Kusmanto, H., & Lubis, M. S. (2019). Analisis Reliabilitas dan Responsivitas dalam Pelayanan Penanggulangan Bencana Alam Kebakaran pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah di Kabupaten Aceh Singkil. Strukturasi: Jurnal Ilmiah Magister Administrasi Publik, 1(1), 65–74.
Parahiyanti, C. R., Dewi, Y. R., Prasasti, A., & Wilujeng, I. P. (2020). Penguatan Strategi Pemasaran dengan Kemasan Kekinian pada Proposal Rencana Bisnis UMKM Desa Kebontunggul Kabupaten Mojokerto. J-ABDIPAMAS (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat), 4(2), 139–154
Perguna, L. A., Irawan, I., Tawakkal, M. I., & Mabruri, D. A. (2020). Optimalisasi Desa Wisata Berbasis UMKM Melalui Destination Branding. Jurnal ABDINUS: Jurnal Pengabdian Nusantara, 3(2), 204–214.
Permana, A. C., Sasmito, C., & Gunawan, C. I. (2018). Implementasi Pemberdayaan Masyarakat dalam Program Keluarga Harapan untuk Memutus Rantai Kemiskinan di Kota Malang. Madani Jurnal Politik Dan Sosial Kemasyarakatan, 10(2), 64–74.
Pomirleanu, N., Schibrowsky, J. A., Peltier, J., & Nill, A. (2013). A review of internet marketing research over the past 20 years and future research direction. Journal of Research in Interactive Marketing.
Timotius, R. (2018). Revitalisasi Desa Dalam Konstelasi Desentralisasi Menurut Undang- Undang Nomor 6 Tahun 2014. Jurnal Hukum & Pembangunan, 48(2), 323–344.
Widita, A., Kusuma, Y., Husna, N., & Sagita, G. (2019). ‘The Heart of East Java’: Branding Pariwisata Humas Pemerintah Kabupaten Malang. Warta Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia, 2(2).
DOI: http://dx.doi.org/10.30734/j-abdipamas.v6i1.2040
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2022 J-ABDIPAMAS (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
J-ABDIPAMAS (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat)
by http://ejurnal.ikippgribojonegoro.ac.id/index.php/J-ABDIPAMAS is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
View My Stats